Assalamu'alaikum...Selamat Datang di Blogku

News post


































Bontang Jumat, 30 Maret 2018, Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kota Bontang mengadakan Pelatihan Literasi Penulisan dan Percetakan Buku Bontang I. Kegiatan yang digagas oleh JPKP tersebut berlangsung di aula Autis Center Jalan Reformasi Kota Bontang. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 30 Maret - 01 April 2018 diikuti oleh peserta dari beberapa Kabupaten Kota di Kalimantan Timur. Selaku ketua panitia dalam acara tersebut, Anugera, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut adalah kegiatan perdana atau yang pertama di Kaltim sebagai ajang bagi para guru terkhusus di Kota Bontang dan Kaltim umumnya. Selaku tuan rumah agar dapat menghasilkan karya berupa buku demi meningkatkan kredit point sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) terkhusus seorang guru. Mengusung slogar 'Sagu Sabu' (satu guru satu buku).
Masi dalam sambutan ketua panitia, Beliau menyampaikan jumlah peserta keseluruhan dalam ke
giatan Pelatihan Literasi angkatan I se-Kalimantan Timur diikuti oleh peserta baik dari sekolah negeri maupun swasta yang keseluruhan yang mendaftar 42 orang peserta. Peserta tersebut ada yang berasal dari Kota Samarinda dan juga ada beberapa dari Kabupaten Kutai Timur (Sangatta). Hadir pula dalam kegiatan pembukaan Pelatihan Literasi yaitu sekda Kota Bontang Bapak Drs,H. Artahnan, M.M. dalam hal ini mewakili walikota Bontang dr. Hj. Neni Moerneini, S.Po.G. Dalam sambutan mewakili walikota, Artahnan membacakan sambutan yang berisikan ucapan permohonan maaf kepada panitia dan juga peserta yg mana beliau tidak dapat hadir sekaligus membuka acara Pelatihan Literasi dimaksud dikarenakan beliau sedang menunaikan ibadah umroh di tanah suci Mekkah, namun walikota menitipkan pesan juga sangat mengapresiasikan kegiatan yang digagas oleh Anugerah dan kawan-kawan tersebut sebagai langkah maju dalam meningkatkan kualitan pendidikan di Kota bontang seiring dengan slogan Kota Bontang yaitu "Bontang Smart City".
Pelatihan Literasi Penulisan dan Penerbitan Buku Angkatan Pertama di Kalimantan Timur ini, menghadirkan narasumber nasional yang sudah memiliki lisensi kepenulisan yang mana dihadiri oleh Bpk. Dr. Edison Ginting, Dipl.Ed, M.M., Bpk. Nasin, M.Pd, dan Bpk. Anno D. Sanjari. Selaku pemateri, mereka membekali peserta dengan ilmu pengetahuan diseputar dunia kepenulisan sebagai bekal bagi para guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan Kota Bontang pada khususnya dan Kaltim pada umumnya. Para peserta diberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan menulis setelah selesai pelatihan para guru dapat menerbitkan masing-masing satu guru satu buku (sagu sabu). di akhir pelatihan seluruh peserta, narasumber, dan panitia melakukan foto bareng sebagai kenang-kenangan selama mengikuti kegitan Pelatihan Literasi**el-iman
Bontang, Rabu, 20 Mei 2015 yang bertepatan dengan Harkitnas (Hari Kebangkitan Nasional). Hari Rabu juga hari terkahir mengemban tugas negara yaitu mengawas ujian tingkat SD/MI sederajat yang mana kami menjalankan tugas mengawas di hari terakhir bertempat di SDN 002 Bontang Utara tepatnya di ruang 04.

Tugas mengawas ujian adalah sebuah pekerjaan yang cukup membuang-buang waktu dan sangat membosankan. Ya, maklum kerjaannya lebih banyak duduk-duduk di depan anak-anak dan tidak boleh melakukan aktivitas yang mengganggu. Jarum jam menunujukkan pukul 07.30 setelah pengarahan singkat oleh kepala sekolah SDN 002 BU dalam hal ini oleh Hj. Ainun Jariah, S.Pd . Wejangan umum bagi setiap kepala sekolah sebelum para pengawas menjalankan misi pengawasan di ruangan. Saya bersama salah satu pengawas yang bertugas di ruang 04 yang berasaldari SD Bethlehem Bontang dan saya sendiri dari MI Ar-Riyadh Bontang. Selaku pengawas kami harus menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Pelaksanaan ujian telah berlangsung, pembagian LJK dan soal UN mata pelajaran IPA di hari ke-3.


Islam sebagai agama menempatkan ilmu pengetahuan pada status yang istimewa. Allah Swt akan meningkatkan derajat mereka yang beriman dan berilmu (Q.s. 58:11). Secara historis Islam telah mampu menciptakan manusia berperadaban yang bercirikan humanis-teologis dan humanis-intelektual, dalam waktu kurang dari seperempat abad. Hal demikian bisa terjadi karena disemangati wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad saw, berupa perintah membaca, ‘Iqra’ (Q.s. [96]: 1-5).

Iqra bisa berarti membaca atau mengkaji dalam arti yang luas. Dalam surat yang sama, pada ayat berikutnya ditegaskan bahwa dengan pena (al-qalam) Allah mengajar manusia mengenai bagaimana dan apa yang belum diketahuinya. Ayat ini menunjukkan arti penting membaca sebagai aktivitas intelektual; dan menulis yang dilambangkan dengan al-qalam sebagai proses belajar mengajar dalam arti luas.
 Patung  Rumah Makan Singapur  Bontang Selatan
Di atas kapal Menuju Pulau Beras Basa

 Berpose Salsa n Ustadz/ah
Rombongan perekreasi


Khusyu berdoa agar selamat sampai tujuan

 Menatap penuh harapan tuk segera melihat pulau Beras Basa
Salsa yang dikit was-was


Vemale.com  Merasa hidup merana? Merasa jadi orang yang paling menderita di dunia? Merasa sudah lelah dan ingin menyerah menjalani hidup? Ladies, saatnya kita untuk meluangkan waktu sejenak. Kembali mendengarkan suara hati. Membuka kembali mata hati kita.

Baru-baru ini tersebar sejumlah foto seorang kakek penjual tebu. Dengan tubuh renta dan kulit yang keriput termakan usia, ia mendorong gerobak dagangan tebunya. Raut wajah lelah pun tak bisa ia sembunyikan. Siapakah ia sebenarnya?

Dilansir dari merdeka.com, awalnya banyak netizen yang mengira kalau sang kakek berdagang di Indonesia. Namun, setelah ditelusuri lebih dalam, foto ini tampaknya diambil di Kamboja. Ini karena nomor telepon yang tertera serta jenis moda transportasi di foto tersebut. Nomor teleponnya  berkode negara Kamboja dan terlihat sejumlah tuk-tuk yang lalu lalang di dalam foto itu.



Foto: copyright facebook.com
 
Terlepas dari semua simpang siur yang beredar di media sosial tentang fakta di balik foto tersebut, kita bisa menemukan banyak hal penting dari foto sang kakek. Kita bisa melihat betapa masih banyak orang di luar sana yang berjuang sekuat tenaga. Banyak orang yang masih rela berpeluh dan berlelah-lelah untuk mendapatkan nafkah. Kita pun kembali bertanya pada diri sendiri, apakah kita sudah berjuang sebaik mungkin dalam hidup ini? 
 


Foto: copyright facebook.comFoto: copyright facebook.com

Ladies, jika selama ini kita masih sering mengeluh dengan kondisi dan hidup kita, saatnya untuk kembali membuka mata. Kita perlu mengetuk nurani sendiri. Sesekali kita perlu untuk merasa malu dengan diri sendiri. Betapa apa yang kita lakukan saat ini belum ada apa-apanya dibandingkan orang-orang lain di luar sana.


Foto: copyright facebook.com

Kini, saatnya kita kembali menjalani hidup dengan lebih optimis lagi. “Your life is truly an amazing journey. Stop letting your struggles, challenges, and obstacles steal its beauty.” ― Edmond Mbiaka

Kabarnya setelah foto sang kakek beredar di dunia maya, dagangannya makin laris manis. Bahkan banyak warga Kamboja yang dermawan memberi sumbangan untuk sang kakek. Semoga sang kakek kini bisa tersenyum bahagia dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.


Inilah 9 Ritual Agama yang Unik dan Menakjubkan :

1. Ashura Festival


ritual agama

Festival Asyura melambangkan penderitaan cucu Syiah Muslim Nabi Muhammad Imam Hussein, yang tewas dalam pertempuran di Karbala, Irak, di 680 SM ini merupakan hari libur nasional di negara-negara seperti Iran, Irak, Afghanistan, Libanon …
Foto : Syi’ah Afghanistan didera dengan rantai dan bilah selama Ashura, 27 Desember 2009

5 Laba- Laba Paling Mematikan Di Dunia : Laba-laba memberikan kontribusi tak terhitung untuk ekosistem bumi. Mereka membersihkan populasi serangga berbahaya, memelihara tanaman dan hewan penting. 

Sutra mereka adalah suatu keajaiban alam, dan dapat dimanfaatkan untuk aplikasi militer dan industri untuk manusia. Berikut adalah 5 laba-laba paling mematikan yang pernah dikenal:


5. The Red Back 


The Red Back

Laba-laba Redback (punggung merah) ditemukan di seluruh penjuru Australia. Redback betina biasanya berwarna hitam dengan jejak merah dan bergaris oranye di punggung. 
Laba-laba ini memiliki racun neurotoksik dan bila tergigit dapat menyebabkan melemahnya otot, mual, muntah dan berkeringat. Yang paling fatal adalah lumpuh dan menimbulkan kematian.


4. The Funnel-Web 


The Funnel-Web

Laba-laba funnel-web juga berasal dari Australia. Funnel-web jantan berwarna hitam atau coklat mengkilap. Laba-laba ini saat menyerang, berdiri dengan kaki belakang mereka, memperlihatkan taring mereka. 

Mereka juga memiliki racun neurotoksik dan gigtan mereka dapat menyebabkan produksi air liur berlebihan, berkeringat, kejang, dan keluar air mata. 


3. The Brazilian Wandering 


The Brazilian Wandering

Laba-laba Brazilian Wandering ditemukan di hutan Amerika Selatan. Mereka gugup dan agresif. Gigitannya sangat menyakitkan karena ia melepaskan serotonin ke aliran darah korbannya. Serotonin bisa membuatmu mati seperti terkena overdosis narkoba. 


2. The Brown Recluse 


The Brown Recluse

Laba-laba kecil ini mempunyai punggung berbentuk biola. Racun Brown Recluse Spider menyebabkan bentol. Gigitannya juga tidak sakit, namun jangan salah, bentolan tersebut kemudian akan membusuk dan terlepas dari bagian tubuh korbannya. 


1. The black Widow 


The black Widow

Laba-laba ini mungkin adalah yang paling mematikan. Laba-laba hitam mengkilap ini dapat ditemukan di Amerika Utara. Racun neurotoksik mereka menimbulkan rasa sakit saat menggigit, dengan dua tanda taring yang jelas sesudahnya. 

Gejala-gejala gigitannya termasuk rasa sakit perut dan punggung, kram otot perut, gagal pernapasan, tekanan darah tinggi, kegelisahan dan jika terlampau lama digigit, akan menyebabkan kematian.
Sumber : forum.viva.co.id