Senayan Bisa Hancur Hanya dengan Satu Peluru Senjata TNI AD Ini
Label:
Dunia Militer
Jakarta - Kehadiran empat unit kendaraan tempur Main Battle Tank
Leopard di lapangan Monumen Nasional pekan lalu paling memantik
perhatian pengunjung. Pengunjung pameran alat utama sistem persenjataan
Tentara Nasional Indonesia berebut untuk berpose di samping tank buatan
Jerman tersebut.
![](http://images.detik.com/customthumb/2013/10/10/10/131135_leopard1.jpg?w=460)
MBT Leopard adalah salah satu alutsista yang didatangkan untuk
melengkapi senjata tempur Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat.
Nantinya sampai tahun 2015, total tank Leopard yang akan didatangkan
adalah 169 unit.
Terdiri dari 119 tank canon untuk tempur dan 50 tank angkut yang membawa jembatan, tank perlengkapan, dan tank ambulan.
Tank Leopard senegaja didatangkan untuk memberikan efek deteren. “Ketika
kita diskusi tentang pertempuran dan mengatakan MBT, orang sudah mikir.
Dalam pertempuran darat, tank masih lawan tank,” kata Kepala Pusat
Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Sisriadi
Iskandar kepada detikcom, Selasa (8/10) lalu.
![](http://images.detik.com/albums/detiknews/alutsista-tni/spesifikasi_main_battle_tank_leopard_Infografis_detiknews.jpg)
Selain tank, senjata TNI AD lainnya adalah 38 unit roket multi laras
buatan Brasil. Barang yang baru mulai datang tahun depan ini, menurut
Sisriadi, adalah yang terbaik di kelasnya. Menurut Sisriadi di beberapa
medan pertempuran di Timur Tengah, roket ini paling ditakuti. Termasuk
oleh orang NATO.
“(Roket ini) daya hancurnya luar biasa. Satu peluru bisa menghancurkan Senayan dan menembus baja 90 sentimeter,” kata dia.
Alutsista untuk TNI AD lainnya adalah meriam kaliber 155, buatan
Prancis. Alat ini menurut Sisriadi termasuk senjata canggih. Senjata ini
sudah menggunakan digital dan sound ranging radar untuk mengukur dan
melacak meriam musuh. Jarak tembaknya pun bisa mencapai 40-50 kilometer
“Begitu musuh menembak kami tahu langsung musuhnya di mana. Kami tembak
dan langsung kena musuh, setelah itu kami bisa langsung geser. Kalau
manual mungkin bongkar pasang dulu dan baru jalan lagi, itu butuh 3
menit kalau prajuritnya jago-jago, jika tidak butuh enam menit, peluru
musuh udah nyampe duluan,” papar Sisriadi.
Ada juga satu skuadron (12 unit) helikopter serang dan helikopter serbu
buatan Eurocopter dari Eropa. Kementerian Pertahanan juga menjajaki
untuk membeli 6 atau 8 unit Helikopter Apache buatan Amerika.
Helikopter tersebut akan digunakan untuk misi-misi tembakan, misalnya
saat ada pertempuran darat maka helikopter akan digunakan untuk
menyerang dari udara. Sementara Helikopter Serbu yang akan didatangkan
yakni 16 unit Bell 412.
Sumber: http://news.detik.com/read/
Category: Artikel Umum, Berita Unik, Umum
0 komentar