Astaghfirullah.. Gadis-Gadis di China Jual Indung Telur Hanya Untuk Berbelanja

Dunia memang sudah berjalan dengan begitu modern. Perkembangan dunia makin membuat orang-orang berusaha sekuat tenaga demi memenuhi kebutuhan. Ada yang melakukannya dengan berusaha keras dan rajin bekerja, tetapi ada pula yang sampai melakukan hal negatif seperti sekelompok gadis-gadis di China ini.

Terlilit tagihan kartu kredit dan memenuhi keinginan untuk belanja, banyak gadis-gadis di China yang merelakan masa depan mereka. Ya, tercatat banyak sekali gadis-gadis China yang rela menjual indung telur mereka demi memenuhi hasrat konsumtif mereka. 

Sebelum jual indung telur, para gadis ini diukur kualitasnya ©CCTV News

Bayangkan saja, indung telur sehat milik para gadis di China ini dijual dengan harga ¥ 30 ribu - ¥ 100 ribu (Rp 60,8 juta - Rp 202,9 jutaan). Dengan nilai yang menggiurkan, gadis-gadis belia inipun menjalani operasi bedah indung telur yang sejatinya dilarang di China. Menurut salah satu agensi yang melakukan aksi bedah indung telur ini, harga indung telur berbeda-beda tergantung dari latar belakang pendidikan, tinggi badan sampai golongan darah yang bisa membuktikan seorang gadis memang 'bernilai' mahal.

Menurut agensi pelaku bedah indung telur ini pula, gadis-gadis yang berusia 20 tahun mempunyai kualitas indung telur terbaik sehingga berharga mahal. Tingginya harga indung telur rupanya membuat banyak gadis rela melepaskan reproduksi mereka tanpa pernah sadar bahayanya, seperti dilansir CCTV News.

Para gadis penjual indung telur sedang menanti ©CCTV News

Jelas saja jika seorang perempuan tak mempunyai indung telur lengkap, maka kemungkinan hamil adalah hal yang sangat kecil. Belum lagi bahaya kanker payudara jika bisa mengintai mereka di kemudian harinya. Meskipun sudah sadar bahaya, aksi penjualan indung telur justru masih marak dilakukan.

China sendiri rupanya semenjak tahun 2001 sudah melakukan pelarangan untuk jual beli sel sperma, sel telur, indung telur dan janin dalam bentuk apapun. Dengan hukuman berat yang mengintai, mengapa gadis-gadis China masih saja rela menjual indung telur demi hidup foya-foya ya?